Rajawalinews - Ketidakhadiran Direksi Bank NTT saat undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP)membuat berang Jonas Salean selaku ketua Komisi III DPRD Provinsi NTT.
Jonas bahkan menyebutkan bahwa mantan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat adalah dalang yang membuat Direksi Bank NTT tak hadir.
Terkait hal ini Viktor Laiskodat dalam sambutan temu pisah dengan Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake dengan lantang menegaskan bahwa memang dirinya yang menginstrusikan Bank NTT tak hadir di RDP DPRD Provinsi NTT.
Baca Juga: Kilas Balik Tapal Batas UI: Sebuah Kisah tentang Pengabdian di Perbatasan
"Soal Bank NTT, selama ini saya instruksikan untuk tidak hadir undangan dewan, karena nanti salah diberikan keterangan dan nanti dewan bocorkan keluar sehingga terjadi penarikan dana para nasabah,"
"Coba bayangkan kalau sekian banyak nasabah tarik uangnya dari Bank NTT siapa yang rugi? Bank NTT," kata Laiskodat saat itu.
Pengamat ekonomi Servas Lawang mengatakan bahwa seharusnya Viktor Laiskodat melarang wartawan untuk memberitakan soal Bank NTT.
"Jangan hanya larang direksi untuk tidak hadir RDP. Toh beritanya sudah tersebar diwartakan media. Bank NTT sudah terpuruk. Ada apa VBL belah direksi Bank NTT tidak boleh hadir RDP? Supaya tidak tahu kalau VBL sudah gunakan uang dari Bank NTT jalan-jalan keliling NTT sampai Timor Leste?" ujar Servas Lawang dikutip dari expontt.com, Senin 11 September 2023.
Baca Juga: Direksi Bank NTT Tak Hadir RDP DPRD, Mantan Gubernur Laiskodat Disebut Dalangnya
"Mengapa VBL Pecat Izhak Rihi, karena tidak ikuti kemauannya gelontor dana Rp35 Miliar dengan kedok minuman keras Sophia," sambungnya.
"Mengapa pada saat launching di Undana 2019 sudah ada botol minuman keras berlabel Sophia padahal tidak ada pabrik, ini trik tipu-tipu seakan ada minuman keras Sophia," tambah mantan Anggota DPRD NTT 2 periode ini.
Menurut dia tak ada program dalam kepemimpinan Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi yang sukses.
"Jadi coba apakah hukum selidiki. Ini serius persoalan kebijkan VBL yang tidak bijak dan kita tahu semua program VBL tidak ada yang sukses. Kenapa dalam sambitannya VBL tidak omong soal 2.000 pemuda/i NTT yang kirim ke luar negeri tidak sama sekali, kenapa tidak omong soal ikan kerapu, progam tanam jagung panen sapi, ada berapa ekor sapi yang dikirim atau ekspor keluar negeri," bebernya.
Baca Juga: Kematian Sadis Vinsensia di RSUD Soe Dilaporkan, Polres TTS Benarkan Hal Ini
"ASN wajib bahasa Inggris setiap hari Rabu dan masih banyak profram mafia yang tidak terealisasi seperti pesawat untuk angkut pasien sakit dari kampung-kampung, mana hanya omong doang orang Jawa bilang," beber Servas Lawang.
Artikel Terkait
Siapakah Didit Hediprasetyo Putra Menhan Prabowo Subianto yang Tak Terjun ke Politik
Nasi Goreng Pete Teri, Resep Rumahan yang Lezatnya Buat Ketagihan
Direksi Bank NTT Tak Hadir RDP DPRD, Mantan Gubernur Laiskodat Disebut Dalangnya
Kematian Sadis Vinsensia di RSUD Soe Dilaporkan, Polres TTS Benarkan Hal Ini
Kilas Balik Tapal Batas UI: Sebuah Kisah tentang Pengabdian di Perbatasan