Tanggapi Cuitan Denny Indrayana Soal MK, Jimly Asshiddiqie: Advokat Tidak Profesional dan Tidak Sehat

- Minggu, 4 Juni 2023 | 00:57 WIB
Prof.DR. H. Jimly Asshiddiqie, SH.MH dalam wawancara dengan Rossi Silalahi  (SS RN)
Prof.DR. H. Jimly Asshiddiqie, SH.MH dalam wawancara dengan Rossi Silalahi (SS RN)

Rajawalinews - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi di era 2003-2008, Prof.DR.H. Jimly Asshiddiqie, S.H.,M.H ikut buka suara menanggapi cuitan Denny Indrayana soal bocoran putusan MK.

Jimly Asshiddiqie yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di tahun 2012 hingga 2017 ini menyesalkan tindakan Denny Indrayana yang menurutnya tidak profesional sebagai seorang Advokat.

Mengutip wawancara eksklusif yang dipandu pembawa acara Rossiana Silalahi, Sabtu 3 Juni 2023, Jimly Asshiddiqie mengatakan Denny Indrayana hanya menggunakan ilusinya untuk mendorong aktivisme politik dirinya dan tidak profesional sebagai seorang Advokat.

Baca Juga: Tanggapi Ancaman dari Anggota DPR RI, Ketua MK: Ah, Nanti Lihat Saja

"tidak faktual, hanya ilusi, hanya persepsi yang mendorong aktivisme politiknya dia, itu yang saya bilang tidak profesional sebagai advokat," kata Jimly.

Tak hanya itu, Menurut Mantan anggota dewan pertimbangan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono ini, Denny Indrayana mencoba menggerakkan dukungan politik untuk menekan putusan Hakim MK

"Mau menggerakkan dukungan politik publik untuk menekan putusan. Ini tidak sehat untuk membangun kualitas demokrasi di negara hukum," ujar Jimly Asshiddiqie.

Baca Juga: Ahli Hukum 'Perang' Soal Proporsional Terbuka atau Tertutup, Warga: Tertutup Tuh Gak Etis Banget Deh

Seperti diketahui, Perihal bocoran putusan sistem pemilu ini awalnya diungkap Denny Indrayana. Dia mengaku mendapatkan informasi mengenai putusan MK perihal sistem pemilu legislatif akan kembali ke sistem proporsional tertutup atau coblos gambar partai.

"Pagi ini saya mendapatkan informasi penting. MK akan memutuskan pemilu legislatif kembali ke sistem proporsional tertutup, kembali memilih tanda gambar partai saja. Info tersebut menyatakan, komposisi putusan enam berbanding tiga dissenting," ucap Denny Indrayana kepada wartawan, Minggu 28 Mei 2023.

Dia mengklaim informasi itu bersumber dari pihak yang sangat dipercayainya. Dia mengatakan sistem coblos gambar partai membuat Pemilu menjadi seperti masa Orde Baru (Orba).

Baca Juga: Info Penting! Jurus Jitu Memilih Kampus Perguruan Tinggi yang Tepat Bagi Mahasiswa Baru

Pasca viralnya pernyataan Denny Indrayana tersebut sejumlah pihak lantas terlibat pro dan kontra. Tak tanggung-tanggung, mantan Presiden SBY dan Menko Polhukam Mahfud Md pun ikut terlibat memberi respons.

Berbeda dengan SBY, Mahfud MD malah tak main-main, ia meminta Polri mengusut sumber informasi dari Denny Indrayana tersebut lantaran menurutnya ungkapan Denny Indrayana tersebut termasuk kategori pembocoran rahasia negara.

Halaman:

Editor: Gregorius Luan

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Disebut Tak Berani Pecat Jokowi, PDIP Beber Alasannya

Senin, 25 September 2023 | 21:08 WIB
X