Kasihan, Usai Kampus Dicabut Izin, Irfan Baru Tahu Kuliah 7 Semester Tapi Tak Terdata di PDDikti

- Senin, 5 Juni 2023 | 21:56 WIB
Ilust. Setelah kuliah 7 semester Irfan baru tahu dirinya  tak diakui sebagai mahasiswa (Ist.)
Ilust. Setelah kuliah 7 semester Irfan baru tahu dirinya tak diakui sebagai mahasiswa (Ist.)

Rajawalinews - Sedikitnya 400 mahasiswa STMIK Tasikmalaya dari berbagai tingkat melakukan demonstrasi pada Senin, 27 Maret 2023 di Kampus STMIK Tasikmalaya, Jalan RE Martadinata Kota Tasikmalaya Jawa Barat.

Hai ini reaksi atas Pencabutan izin operasional kampus STMIK Tasikmalaya oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Saat itu barulah terkuak semuanya termasuk cerita pilu para mahasiswa.

Diungkapkan seorang mahasiswa STMIK Tasikmalaya, Irfan Fauzi Nugraha harus menahan kesedihan mendalam setelah mengetahui dirinya tidak terdaftar di PDDikti sebagai mahasiswa.

Baca Juga: Mulai Bergejolak, Izin Operasional Dicabut, Kampus STIE Tribuana Digeruduk Mahasiswa

Padahal remaja itu menghabiskan kuliah selama tujuh semester atau 3,5 tahun tapi sayangnya datanya tidak diakui.

"Saya bersama mahasiswa lain sangat merasa dirugikan, karena data saya di PDDikti ternyata nihil," ungkap  Irfan dikutip  dari radartasik.id.

Dalam orasinta Irfan secara lantang menyerukan hak-haknya sebagai mahasiswa dan menuntut kerugian moril dan materil kepada kampus STMIK Tasikmalaya.

Baca Juga: Sri Mulyani Dibunuh! Diduga Pelaku Oknum TNI, Ini Penjelasan Kapen Kodam XII Tanjung Pura

"Mau tidak mau, kami melakukan demonstrasi ini karena dari awal Kampus STMIK Tasikmalaya enggan membuka apa sebab yang membuat dicabut izinnya oleh Mendikbud," katanya.

"Sejauh yang kami telusuri bersama mahasiswa lain, ternyata Kampus STMIK Tasikmalaya membuka kelas jauh ilegal," tambah Irfan.

Dalam audiensi itu, para mahasiswa mendapatkan telpon langsung dari salah satu korban kelas jauh Ilegal yang berasal dari Tegal.

Baca Juga: Swedia Jadikan Hubungan Seks Cabang Olahraga, Ini 16 Kategori yang Diperlombakan

Penelepon yang enggan disebutkan namanya ini mengaku sudah semester delapan dan sedang menyusun skripsi.

"Saya sudah semester delapan, sekarang lagi menulis skripsi. Mendengar berita ini, ternyata sangat kecewa. Biaya yang keluar sudah sampai Rp30 juta," kata penelepon.

Halaman:

Editor: Januarius Pareira

Sumber: Radartasik.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X