Ditetapkan Tersangka, Hendrik Sebut Skenario Polda NTT Matikan Gerakan Bongkar Mafia

Rajawalinews - Kamis 17 Agustus 2023. Ketua Umum Lembaga Pengawas Penyelenggara Triaspolitika Republik Indonesia (LP2TRI) Kupang, Hendrikus Djawa, ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan tersangka Hendrikus bernomor: S.Tap/14/VIII/2023/Ditreskrimsus atas laporan Polisi dari Kombes Pol Dominicus Yempormase Selaku Kabid Propam Polda NTT dengan Terlapor Akun Facebook atas nama Hendrikus.

Baca Juga: Kombes Dominicus Disebut Jual Senjata ke Terduga Pelaku Pembunuhan Seharga Ini

Menurut Hendrikus ada hal janggal dari penetapannya sebagai tersangka oleh penyidik ciber Polda NTT.

"Padahal Alat Bukti Permulaan tidak ada,. Peristiwa Pidana tidak dan Tidak Pernah di Periksa Penyidik Siber Polda NTT," tulis Hendrikus melalui pesan Whatsapp yang dikirim ke media ini, Jumat 18 Agustus 2023.

"Hal ini sudah sangat jelas bahwa skenario POLDA NTT mematikan Gerakan Perjuangan Ketua Umum LP2TRI membantu Para Pencari Keadilan yang ditelantarkan Polda NTT dan Polres Kupang bertahun-tahun lamanya agar tidak ada lagi orang yang membongkar jaringan Mafia Hukum di tubuh POLDA NTT dan Polres Kupang yang banyak Pengaduan Masyarakat Pencari Keadilan soal penyalahgunaan wewenang, dll," papar Hendrikus Djawa.

Baca Juga: Wah! Dugaan Suap Tanah ke Kabid Propam dan Pemkab Kupang Buka Motif Pembunuhan

Baca Juga: Pelapor Beberkan Intimidasi Polda NTT dan Dipaksa Mediasi Dengan Kabid Propam

Sebagaimana diketahui, LP2TRI dibawah kepemimpinan Hendrikus Djawa sebelum ditetapkan sebagai tersangka selama ini juga melaporkan dan memperjuangkan kasus pembunuhan berencana terhadap Elkana Konis pada 25 Desember 2013 silam.

Elkana terbunuh dengan cara ditembak oleh terduga pelaku Yusak Leonati yang disebut membeli senjata api dari Kombespol Dominicus Savio Yempormase seharga Rp10 juta yang saat itu adalah Kapolres Kupang.

LP2TRI juga melaporkan Kombespol Dominicus Savio Yempormase atas dugaan gratifikasi tanah 1 bidang di jalan Bumi Liliba Kelurahan Oesapa Selatan yang diberikan terduga pembunuh Elkana Konis, Yusak Leonati. ***